(Kisah nyata)pertama kali ML dengan teman kantor yang innocent, smart, hijaber. Part 1

Ini merupakan kisah nyata lanjutan dari curhatan ane di Sub forum Heart to heart.


Awalnya kami berkenalan hampir 3 tahun yang lalu. Kami dipertemukan dalam sebuah divisi yang sama. Hubungan kami tergolong profesional sebagai rekan kerja..
Kita sama2 punya pasangan, dan sama2 berstatus LDR.. Pacarnya menempuh kuliah di kota sebelah.

Perkenalkan nama Doi Diara (nama samaran),umur doi 21 tahun,6 tahun lebih muda dari ane.
Doi anaknya lugu,supel,baik,tergolong alim (hijaban),dan menurut ane doi anaknya smart. Meskipun sibuk kerja doi sempatin kuliah, dan IPnya selalu 3,5 keatas.. What a smart ass.

Secara fisik doi tergolong mungil (157cm/45kg), kulitnya putih mulus (ane pertama kali liat kalo celana panjangnya terangkat dikit,dan wow bening bgt)..Tapi ane tanpa sedikitpun menaruh perasaan atau tertarik ke Doi. Perasaan tertarik ane terkunci dengan wanita yg berpasangan. Apalagi ane juga punya pasangan.

Hubungan doi dengan pacar langgeng, ane pun begitu..

Akhir2 ini (sekitar awal april) kita intense jalan bareng,makan bareng diluar, dan doi selalu cerita ke pacarnya kalo mau keluar dengan ane. Ane senang berteman cewek yg punya pasangan, apalagi hubungannya langgeng, Ane gak bakal takut teman cewek ane Baperin pertemanan kita.
Soalnya pengalaman sebelumnya tiap punya teman cewek pasti di baperin Sama Mereka. Maunya lebih dari teman.

Doi orangnya hangat dan juga pinter menjaga jarak dengan laki2 termasuk ane, ane menanggapi positif. Akhirnya punya teman cewek asik, yg nggak baperan.

Pada suatu hari ane minta tolong ke Doi
"Dir, uruskan uang bonusku dong."
"Hmmmm, tapi Diara ditraktir eskrim yaa" jawabnya dengan nada manja as always.
"Jangankan eskrim, Traktir nonton dan makan juga boleh". Jawab ane sombong,mengingat bonus kali ini lumayan,hampir sebulan gaji..
"Wah beneran yaa mas, Diara diajak nonton dan makan sushi yak." Jawabnya dengan mata berbinar2.
Dalam hati ane, wah kalo nonton kita harus ke kota sebelah dimana pacar Diara berkuliah,secara di kota kami nggak ada bioskop. Tapi tak apalah, ane juga butuh liburan sambil nikmatin bonus. Dan kebetulan bulan depan ada tanggal merah beruntun

2 minggu berlalu,bonus pun cair.
Tiba2 ada yg chat Whatsapp,ternyata Diara
"Mas, kita jadi berangkat?"
"Jadilah Dir,aku kan udah janji mau traktir. Emangnya kenapa?"tanyaku
"Hehehe makasih ya mas. Nggak papa mas diara searching2 film yang bagus buat kita nonton nanti." Jawab diara yg aku tau itu basa basi.
"Hahaha bagus tuh,jadi liburan kita bisa padat n setelh tu Diara bisa jalan deh sama Adam" Adam itu pacar Doi.

Kemudian masuk chat berikutnya setelah lama nggak di bales
"Mas, kamu mau nginap dimana nanti?"
"Kayanya aku di hotel aja deh,soalnya nggak bebas kalo nginep di tempat keluarga,Dir."
"Oh gitu,dihotel mana mas"
"Ntar ku cek di Travel#=a, mana yg murah dan deket,hahaha. Kalo Diara ntar nginap dimana?" Tanya ane basa basi.
"Diara mah terserah mas aja,ngikut aja." Jawab doi lempeng
Hah,ngikut ane?? Tapi Ane masih berpikir positif, ah paling doi mau buka kamar dihotel yang sama.

Selang beberapa menit, doi ngechat lagi
"Mas, ntar temenin Diara bobo dihotel ya. Ntar pesen yang Twinbed aja"
Ane terkejut bgt tapi masih berusaha positif,sambil bertanya dalam hati,kok si Adam nggak nemenin Diara di hotel, mumpung sekota. Padahal lumayan buat melepas rindu.
"Lah emang kenapa Dir?"
"Diara takut bobo sendirian di hotel. Gimana kalo ada kuntilanak di kolong ranjang mas? Hiiii" jawabnya.
Ane tetap positif thinking, dan gak mau terlihat berpikiran mesum,secara doi anaknya baik,dan innocent bgt..
"Hahaha ada-ada aja. Potong rambutnya biar nggak serem! Okelah dir, aku pesenin yg twin bed ntar."
"Oke mas,makasih ya.Hehehe"

Setelah hotelnya ketemu yg cocok,akhirnya ane booking atas nama si Doi buat jaga jaga.(*) Hahaha


Hari H tiba,pagi2 kita berangkat ke kota sebelah menggunakan Bus 5jam perjalanan. Sampai saat itu pun ane tetap berpikir positif,bahwa nggak mungkin macem2 sama cewek yg terpaut 6 tahun usianya,lugu,,rekan kerja ane,hijaban, punya pacar dan bahagia dgn hubungannya..

Sesampai di hotel ane suruh doi masuk duluan buat check in. Selain kamar atas nama doi,ane jaga2 jangan sampai ketemu orang yg kenal ane,trus liat ane masuk ke hotel bareng cewek,apalagi bukan pacar ane. Mengingat ini adalah long weekend,pasti bnyak yg berlibur ke kota sebelah.
Ane alasan ke doi mau beli minuman di swalayan di seberang hotel. Life is trick,bro.Hahaha

Setelah doi kasih kode lewat chat kalo udah dikamar,bergegas lah ane nyusul.
Sampai dikamar, kita cerita dan bercanda seperti di kantor tanpa ada perasaan macem2 sedikitpun.
"Mas, Diara laper." Katanya memelas
"Ayo cari makan?"
"Tapi males keluar mas,diluar panas banget" jawabnya memelas sambil sandaran di ranjang hotel.
"Oh,kalo gitu aku pesen lewan Go-j$k aja. Diara mau makan apa?" Tanyaku sigap
"Sembarang aja mas." Jawaba doi pake jurus andalan cewek yg gak mau mikir.. -_-
"Nih,mie ayamnya enak nih" sambil nunjukin foto di aplikasi Go-j$k ke Diara
"Boleh juga tuh mas,kayaknya enak" jawabnya seneng..
"Yaudah Diara, mandi dulu gih,ganti baju. Aku ke lobby nungguin makanannya"
"Oke mas" ,Diara menjawab sambil menuju kamar mandi.

Skip skip.
Pesanan pun datang,ane naik kekamar sambil sedikit nahan laper.
Tok tok tok. "Dir buka pintunya"
Doi membuka pintu,ternyata si doi udah selesai mandi. Sungguh pemandangan yg belum pernah ane liat, doi pake daster selutut warna pink model tanktop dengan tali bra hitam yg terlihat tidak sejajar dengan tali dasternya. Kulit putih mulus sekitar dada,betis dan lengannya terekspos jelas.
Selama ini doi tertutupi dengan baju kantor dan hijab. akhirnya ane bisa liat keindahan duniawi meskipun masih berpakaian..

Setelah selesai makan dan ngobrol2 doi tengkurap di ranjang miliknya, ane menuju ranjang ane sambil nonton tv.

"Mas badan Diara pegel, tadi selama dijalan Diara nggak bisa bobo" cerita diara dengan suara lirih.
"Loh padahal diara minum obat kan sebelum pergi,kok nggak tidur?"
"Nggak tau mas, jadi sakit belakang Diara"
"Kupijetin ya?Hahaha" Tanyaku dengan nada bercanda,tapi ditanggepin serius dengan doi
"Boleh mas,hehehe"
Ane terkejut
"Tapi aku kalo mijet kaya kuli loh,kuat. Hahaha." Ane berusaha basa basi padahal ane berusaha meyakinkan,apa bener doi pengen dipijat.
Doi pun menepuk bahunya mengisyaratkan doi pengen dipijat.
Ane dengan cekatan mijetin daerah pangkal leher belakangnya. Kulit putih mulus memerah seketika terkena pijatan.

"Mas enak banget pijatannya,bakat banget deh jadi tukang pijat" canda doi
"Hahaha,aku diajarin mama Dir"
"Mas coba pijetin punggungku" pintanya
Tanganku pun sedikit turun ke daerah punggung doi.
"Iya mas,itu enak bgt dipijat"
"Hahaha masa sih,capek bgt ya Diara". Basa basi ane
"Iya mas,sumpah enak banget pijatannya. Coba liat tangannya. Hahaha" Canda Diara
"Hahaha apaan sih,tapi kurang maksimal ini terhalang dastermu" basa basi nakal ane.yg ternyata ditanggepin serius lagi sama doi
"Turunin aja mas" jawab doi sambil menurunkan tali daster dan bra hitamnya.
Oh tidak,punggung atas mulus terkspos jelas didepan mataku tanpa penghalang, aku memijatnya pelan, dan tetap berusa nggak berpikir macam2, sambil cerita basa basi untuk ngalihin perhatian.
"Mas agak turunin lagi ya" Diara pun melepaskan tali bra dan daster dari kedua lengannya sehingga dgn leluas ane menurunkan dasternya hingga dibawah payudaranya..
Jelas sekali payu daranya yg terjepit antara badan dan kasur menyembul melewati dada.. Ane hanya terdiam,meneguk liur,dan berusaha santai dngan pembicaraan yg nggak penting.

"Mas, Diara ngantuk"
"Bobo gih!" Jawab ane singkat,sambil menghentikan pijatan dan kembali ke ranjang ane.
Ane pun ikut tertidur sampai sore.

Kami terbangun lalu mandi dan siap2 pergi ke mall untuk nonton.

Selepas magrib,kita pergi.
Dan ane kembali menanyakan sesuatu yg bikin ane bertanya2 dalam hati
"Dir, adam ntar nyamperin kamu nggak di mall?"
"Kayaknya nggak." Jawabnya simpel
"Kenapa?" Tanyaku penasaran
"Adam sibuk mas, dia lagi PKL banyak tugas katanya."
"Oh gitu"
"Makanya Diara minta temenin mas bobo"
Ane pun terdiam dangan pikiran penuh gejolak antara positif dan negatif. Ahhh, sudahlah ane bertekad nggak macem2.

Setelah puas nonton,makan dan jalan2 kita balik ke hotel jam 10 malam.
Seperti biasa dikamar kami ngobrol dan bercanda sambil iseng2an..
Doi anaknya tergolong iseng kalo dikantor, tapi ane selalu menang kalo ngecengin doi, bikin Doi gemes dan nyubitin Ane.

Tiba saatnya kita untuk tidur, ane pun matiin lampu, tapi doi masih sibuk nonton drama di Tv.
Ane pun mejemin mata. Namun keisengan doi berlanjut, Doi mukul kepala ane pake bantal lalu tertawa. Ane berusha cuekin, tapi doi masih jailin ane. Ane pun bergeser ke ranjang doi dan ngebekap mulut doi.
"Hahaha, ampun mas. Iya-iya mas bobo lagi gih." Kata diara sambil membuka dekapan telapak tangan ane di mulutnya
Ane pun baring disamping doi, karena ane tau doi pasti mau isengin ane lagi.
Tiba doi menggigit tangan ane,anepun terkejut.
"Aduh ,sakit banget"
Diara pun tertawa,ane masih disamping diara lalu memeluknya..

Mata ane terpejam.
Diara yang masih nonton tv, tiba2 memegang tangan Ane yg melingkar di perutnya, membuat ane terbangun. Ane pikir doi mau melepaskan pelukan ane,ternyata doi malah elus2 tangan ane. Sambil sesekali memegang pipi ane yg tepat disampingnya. Posisi kepala ane dekat bgt dengan leher Doi.
Selang beberapa menit, doi menggerakan kepalanya hingga posisi bibir ane dekat dengan pipinya. Anepun terbangun lagi. Melihat pipi doi dekat bgt dengan bibir ane, ane memberanikan diri mendekatkan bibir ane ke pipinya. Dan terciuma lah pipi merah merona Diara.
Diara hanya diam saja, dan sesekali menggerakan kepalanya.
Tiba2 diara menggerakan kepalanya ke arah ane, bibir ane secara gak sengaja menyentuh pinggir bibir doi yang mungil..
Oh tidakkk! Ini seperti momen ane pertama kali ciuman dengan pacar..
Doi yg dalam keadaan terpejam masih menggerakan kepalanya hingga bibir kita bertemu sempurna.
Oh ane gugup banget..
Ane memberanikan diri buat kecup bibir Diara.
Dan mata Diara sedikit terbuka,bikin ane terkejut. Ane takut dia tersinggung dan jadi nggak nyaman.
Ternyata tidak, Doi hanya diam. Anepun coba untuk kecup bibir doi sedikit basah.
Ternyata Doi membiarkan. Ane lanjut melumat bibir bawah doi. Yang semula doi diam aja,akhirnya melakukan perlawanan. Doi melumat lembut bibir atas ane..
Adrenalin ane terpacu,ane nggak nyangka Diara nggak marah dan mau membalas ciuman ane.

Ane memberanikan diri untuk cium basah ke area pipi menuju leher sambil sedikit menjilati leher atas menuju leher bawah. Diara pun merespon dengan mengangkat lehernya agar ane leluasa menjilati dan mnciumi leher mulusnya..

Tangan Diara mulai memegangi kepala ane dan mengarahkan ciuman ane ke leher depan doi bagian bawah.

Ane sesekali mengintip ekspresi Diara, yang terleihat memejamkan mata,namun membuka mulutnya seperti menikmati jilatan ane.

Ane nggak pernah nyangka sebelumnya,Diara anak yang innocent, jaga jarak sama cowok, dan hijaban bisa ada dipelukan ane dan menikmati deep kiss bersama.

Tangan ane mulai turun dari bahu menuju dada Diara, dan payudara yg masih terbubgkus bra dan daster itu ane remes perlahan. Diara memberi respon dengan menggerakan bahu hingga tali dasternya turun. Ane pun dengan sigap mencoba membantu menurunkan tali daster dan branya.
Tarraaa! Payudara indah itu pun mencuat dari tempatnya..
Ane sempat kaget melihat betapa besar,bulat,dan kencang payudara dari seorang cewek bertubuh mungil. Sangat sempurna seperti Toge model JAV.
Rupanya selama ini seragam kantor membuat payudara doi terlihat biasa saja. Padahal sangat bulat, sehingga tangan ane yang besar nggak sanggup meremas bulat2. (Fyi tinggi ane 178)

"Ahh mas ahh" desahan Diara mulai terdengar.
Ane pun mulai menciumi sekitar payudara Diara. Genggaman tangan Diara di kepala ane makin kencang.
"Mas ahhh.. Ahh.."
Ane mulai menjilati sekitaran putingnya, Diara makin mengangkat lehernya lebih tinggi
Ane mulai mengisap pentil diara yang terlihat sangat kencang.
"Mas aduh mass ah...ahhh"
"Kenapa dir?"
" nggk papa mas,ahhhh"

Tangan ane mulai hijrah ke ujung daster Diara yg menempel di paha Doi, ane angkat pelan2 sambil mengelus paha mulusnya sampai memperlihatkan cd Diara berwarna putih motif bordir renda2.

Diara pun terkejut..
"Jangan mas, Diara takut" ucap Diara lirih..
"Maap Dir,maapin aku"
Diara hanya diam tidak menanggapi permohonan maaf ane..

Ahhh sial,ane jadi merasa nggak enak. Ane ngerasa malu dan canggung.

Ane kembali ketempat tidur ane sambil menahan malu, dan doi bergegas menarik selimut dan memperbaiki daster doi yg hampir terbuka.

Ane malu banget saat itu,dan takut doi trauma dengan kejadian tadi.. Ane sangat gugup, karena ini pertama kalinya dalam hidup ane bercumbu tanpa status dan dengan orang yg diluar dugaan ane.

Ane pun akhirnya tertidur dengan perasaan bersalah.


Cerita masih berlanjut. Sampe sini dulu biar nggak kepanjangan. Mohon responnya ya suhu..

0 Response to "(Kisah nyata)pertama kali ML dengan teman kantor yang innocent, smart, hijaber. Part 1"

Posting Komentar