Setelah kejadian tadi subuh,kita tertidur pulas. Kita terbangun agak siang,sekitar jam 11 lewat.
Ane masih trauma kejadian subuh tadi,ane nyaris memberi pengalaman
pertama untuk Diara. Ane berusaha nggak mengungkit cerita tadi subuh dan
berusaha biasa saja, Diara pun terlihat biasa aja.
Tiba2 diara memeluk ane manja,menyandarkan kepalanya di Dada ane.
"Mas kok badanmu agak hangat?mas sakit?" Tanya Diara sambil meletakkan tangan mungilnya ke kepala ane
"Iya nih agak pusing, Dir" Jawab ane dengan mata ane yg masih terpaejam.
"Loh kenapa mas, kurang tidur ya?" Tanya nya lagi khawatir.
"Gimana nggak demam, 2 kali tapi nggak sempet keluar." Jawab ane
iseng,tapi emang beneran ane nggak sempet ngeluarin,2 kali kentang.
"Hah?" Diara terkejut
"Maksudnya?" Tanya Doi, ane kira Doi nggak ngerti.
"Nggak papa dir." Jawabku agak malu sambil memalingkan muka ke arah lain
"Mas mau keluarin?" Tanya Diara sambil tersenyum simpel,ternyata Doi ngerti maksud ane.
Ane hanya diam di ranjang sambil menutup muka ane dengan selimut.
"Diara bantuin ya?? Iya mas?" Tawar Diara.
Ane terkejut ntah maksud pembicaraan doi apa
"Mau nggak mas? " sambil menarik selimut yg menutup wajah ane tanya doi dengan suara manja dan tatapan yang berbinar2.
"Bantuin gimana Dir?" Tanyaku sedikit gugup dan sedikit terbata bata.
Diara kembali menempelkan tubuh doi, memeluk ane dari samping dan
menaruh tanganny di Dada ane lalu perlahan memasukan tangannya ke dalam
selimut. Tangan doi meraba dari dada,perut,turun lagi,hingga meraih
batang penis ane yg tidak tertutup apa2.genggaman tangan mungil doi
sangat terasa. Awalnya penis ane yg terkulai,tiba tiba mengeras,doi
menggerakan tangan nya,mengocok pelan batang penis ane yg tegang. Diara
sedikit tertawa melihat ekspresi ane yg gugup dan tegang. Doi terus saja
memainkan penis ane.
"Argh,ah,aduh dir.."Ane mulai terangsang.
"Enak ya mas?" Tanya doi sambil meningkatkan sedikit RPM kocokan penis ane.
Doi Menciumi dada ane,Ane berusaha menahan sange yg luar biasa menggejolak.
Ane bisa memandangi tubuh putih,mulus yg sangat kontras dgn ane yg berkulit agak gelap bersandar di Dada ane.
Diara menarik selimut ane yg semula menutupi kaki sampai perut ane,
hinggaDoi leluasa ngocokin penis ane. Terlihat jelas warna batang ane
gelap dipadu mungil dan putihnya tangan doi menggenggam lembut bergerak
naik turun.
Saat ane menggelinjang hebat menikmati getaran dari kocokan lembut doi, tiba tibaDiara melepaskan genggaman tangannya..
"Lanjutin sendiri ya,mas!" Ucap diara lembut.
Ane yg udah kepalang tanggung langsung menaiki tubuh Diara mengocok
penis ane dengan kecepatan tinggi sambil memandangi tubuh mungil Diara
yg mulus dan wangi itu. Cahya matahari tidak langsung yang mulai
menerangi kamar melalui sela2 tirai hotel membuat pemandangan tubuh
Diara yang bening makin jelas terlihat terbaring diatas sprei dan
selimut hotel yang berwarna putih. Ane meraba lembut payudara Doi,sambil
menggesek2an telapak tangan ane ke payudara doi. Pelan2 ane remas. Doi
menikmatinya dengan memejamkan mata dan mulut terbuka.
Sesekali diara memejamkan mata dan sesekali melihat ke arah penis ane,diiringi desahan halus doi.
RPM makin meningkat melihat expresi dan suara doi,ane udah mau keluar.
"Ah,Dir. Aku mau keluar" kataku cepat
"Keluarin mas,keluarin aja. Buruan" kata Diara dengan tatapan sensualnya.
Crot.. Crot.. Crot. Semburan cairan putih yaang yang ane arahkan ke
perut Diara, melaju hingga ke sela2 payudara Diara. Diara agak terkejut
karena ada sperma yang muncrat jauh hingga mengenai dagu bawah doi.Tubuh
mungil Diara dipenuhi cairan putih yg hampir sewarna dengan warna kulit
Diara.
Diara mengelus2 dada dan perut Ane dengan lembut.
"Udah ya mas?" Tanya Diara
Ane langsung mencium bibir diara lembut.
"Makasih ya ,Dir." Seru ane berbisik di telinga doi.
"Mas jangan sakit ya." Pintanya lembut.
Ane lega karena akhirnya bisa ngeluarin meskipun Diara cuma jadi bacol live ane..
Diara masih memperhatikan sperma yang membanjiri perutnya hingga dadanya, yang menurut ane banyak bgt..
Ane turun dari ranjang untuk mengambilkan tisu untuk Diara. Lalu ane
membantu ngelap sperma ane yg tumpah di tubuh Diara. Doi pelan2 ngelapin
sperma, sambil memandangi seolah tidak percaya dangan apa yg Doi lihat.
Setelah selesai, doi duduk,ane memeluknya. Suasana kembali hening.
Tiba-tiba doi nyeletuk.
"Buang dulu anak mas!" Celetuk doi sambil menyodorkan tisu bekas ngelapin sperma tadi.
"Hahaha sialan. Ini bibit terbaikku Dir, bibit presiden ini." Timpal ane yang disambut gelak Tawa Diara.
Kami pun bergegas ke Kamar mandi untuk membersikan diri..
Update segera, sambil menunggu respon dan sedikit kesegaran dari para suhu di mari.
Home » Cerita Sex
» (Kisah nyata)pertama kali ML dengan teman kantor yang innocent, smart, hijaber. Part 3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "(Kisah nyata)pertama kali ML dengan teman kantor yang innocent, smart, hijaber. Part 3"
Posting Komentar