Tari Gadis Desa yang Aduhai


Cerita ini bermula dari acara kerja bakti di kampung.
Sebagai warga pendatang, mengikuti acara kampung sangat penting. Selain untuk mendekatkan diri di masyarakat dan bisa melihat-lihat suasana kampung yang lain

Singkat cerita, di acara kerja bakti tersebut ane kebetulan mulai paling pagi di antara tetangga sekitar ane.
Setelah lebih dari setengah jam berlalu, hampir separo halaman rumah sudah nampak bersih dan indah di pandang.

Karena merasa lelah, ane memutuskan untuk rehat di pos kampiling di pojokan jalan. Dari rumah ane jarak ke pos kampling melewati 5 rumah tetangga. Masih nampak sepi, hanya 3 orang tetangga yang sedang membersihkan halaman depan rumah masing-masing.

Setibanya di pos kampling, ane meminum teh panas yang disediakan untuk warga. Sesaat belum selesai minum, mata ane tiba-tiba tertuju kearah barat gang didepan pos kamling.

Disana terlihat seorang gadis muda, sepantaran kelas 3 SMA yang sedang keluar dari balik pagar rumah nya.
Belum pernah ane melihat gadis tersebut sehari-hari.
Gadis muda yang cantik dan putih parasnya. Tubuhnya indah, padat dan berisi.

Dia menggenakan pakaian outher dengan panjang hanya sampai di atas lutut. Mata ku tak berhenti memandang gadis tersebut.

Ane menelan ludah dibuatnya. Setelah sekian lama memandangi gadis tersebut, ane beranikan diri untuk menuju kearah gadis tersebut menyapu.

Ane : hei...
Tari : iya ka,, kakak siapa?
Ane : gw romi, warga baru disini
Tari : saya tari ka, salam kenal ya (sambil memperlihatkan senyum manis nya)
Ane : rajin bener tar, pagi-pagi udah keluar bersih-bersih.

Skip-skip

Dari obrolan ane dengan tari berbuah nocan dan pin cantik doi.

Menjelang sore ane mencoba iseng untuk menelpon tari

Ane : halo tari, ane romi yg tadi pagi
Tari : eh kaka, tumben knp ka?
Ane : lagi pengen denger suara tari yg merdu nich
Tari : ahh kaka bisa aja, suara tari kan ga merdu
Ane : tar, ngobrolnya dilanjut ketemuan yuk
Tari : boleh ka, ayuk dmn ka
Ane : ane samperin kerumah tari dulu ya
Tari : iya ka, tari tunggu ya, mau ganti baju juga
Ane : rebes, dek tari....

Karena kepengen jalan, ane putuskan membawa motor besi ane untuk menjemput kerumah tari.
Sesampai didepan rumah tari ane parkir motor di belakang pohon mangga yang tinggi besar.

Wahh, ko sepi ya tari mana ya

Ane : halllooo tari,
Tari : iya ka, tari baru siap-siap, kaka masuk dulu
Ane : kaka masuk ya dek tari

Rumah yang besar untuk rumah di desa, ada 4 kamar tapi ko sepi banget ya. Kemana keluarga tari dan kerabatnya (batin ane dalam hati).

Tari : ka, klo mau minum ambil di belakang ya, maaf soalnya tari dirumah sendiri, semua pada ketempat sodara. (terdengar suara tari dari dalam kamar)

Ane coba berjalan ke belakang, padahal belum tau tempat minum disebelah mana.

Ane menelusuri lorong ruangan menuju dapur, disebelah kiri nampak pintu kamar kebuka.

Ane tak perhatikan sebelumnya, setelah mengambil minum dan berbalik ke ruang tamu, barulah ane sadar. Ternyata yg dikamar adalah tari.

Gila, berani bener pintu kamar engk di tutup.
Ane mencoba mendekat ke pintu.
Daar, mata ane melotot, seketika detak jantung ane ga karuan.

Dari depan pintu ane lihat hari sedang bersolek hanya menghenakan handuk mini.

Tak heran adek ane mengertak (berdiri) melihat tubuh indah tari yang hanya ditutupi handuk, paha nan mulus terlihat jelas disana. Begitu juga dengan gundukan gunung kembar yang menyembul seakan siap untuk di remas.

Ane terus menapat tegang, entah tak ada niat ane beranikan untuk masuk dan mengagetkan tari.

Hai tari, indah banget tubuh kamu.

Ahhh, kaka, main masuk aja (sambil menutupi lekuk tubuh nya)

Habisnya pintu ga ditutup, jadi kaka masuk deh.

Tak ada rasa cangsung di muka tari, lekukan tubuh terlihat oleh pria lain yang baru dikenalnya.

Bersambung....

0 Response to "Tari Gadis Desa yang Aduhai "

Posting Komentar